Jumat, 01 Januari 2010

Istana Pagaruyung, Batusangkar

Istana Pagaruyung, Batusangkar

Merupakan perkuburan raja-raja Pagaruyung. Didekat tempat terdapat pula sebuah batu yang disebut batu pancar matoari sebagai lambang Aditiawarman (aditya = matahari). Konon dibatu ini pula Aditiawarman menemui ajalnya setelah dipancung dalam sebuah pertempuran.
Istano Pagaruyung di Padang Siminyak merupakan bangunan baru yang dibangun untuk mencerminkan bahwa satusan tahun lalu di daerah itu terdapat sebuah kerajaan.
Istano/Rumah Gadang Silinduang Bulan di Balai Janggo Pagaruyung. Merupakan bangunan baru yang dibangun sebagai pengganti istana yang terbakar puluhan tahun sebelumnya. Disini tersimpan benda-benda peninggalan serta silsilah raja-raja kerajaan Pagaruyung hingga keturunanya sekarang.

Mengunjungi Istana Pagaruyung Anda seakan diajak untuk menelusuri jejak sejarah masyarakat Minang. Di dalam istana ini dapat dilihat benda-benda peninggalan sejarah. Dan dari situlah Anda bisa mempelajari sejarah mereka, dari politik hingga budaya.
Istana Pagaruyung dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar yang mempunyai ciri khas Minangkabau.

Di dalam istana terdapat barang-barang peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk.
Terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat pemerintahan yang pada abad ke-14 merupakan diungsikan dari sungai Batanghari. Di beberapa tempat di daerah ini terdapat prasasti kuno seperti batu batikan Lima Kaum. Pada batu ini terdapat lobang bekas kena tikam sebagai tanda ikrar dua orang pemimpin adat dan suku yang akan saling menghomati adat dan suku masing-masing dan hidup berdampingan secara rukun.
Istana Pagaruyung, tempat Pangeran Adityawarman pernah bertahta, berbentuk Rumah Gadang dengan arsitektur tradisional Minangkabau. Istana ini merupakan replika dari istana aslinya yang musnah terbakar. Pembangunannya dilakukan pada 1976 di atas sebidang tanah yang diwakafkan oleh keturunan keluarga kerajaan Pagaruyung.
Pada dinding luarnya dipenuhi ukiran kayu khas Ranah Minang dan atapnya menjulang berbentuk tanduk kerbau. Dinding bagian samping dan belakang terbuat dari kulit ruyung atau buluh betung.
Kehadiran istana ini merupakan wujud dari keinginan masyarakat Minangkabau bahwa di daerah mereka pernah berdiri sebuah kerajaan. Letaknya hanya 5 km dari pusat kota Batusangkar dan 50 km dari Bukittinggi. Lokasinya mudah dicapai dari kota-kota di Sumatera Barat

(Tulisan ini saya posting karena rasa saya kangen dengan Sumatera Barat, tanah kelahiran saya dan tempat saya belajar menjalani hidup)

sumber : ephie.blogspirit.com/archive/2006/02/22/istana-pagaruyung-dan-istana-silinduang-batusangkar.html

Parpol dukung Gus Dur jadi Pahlawan

Seruan agar Abdurahman Wahid alias Gus Dur ditetapkan sebagai pahlawan nasional terus mengalir. Setelah PPP, PKB dan PDIP kini giliran Partai Gerindra juga ikut mengusulkan pemberian gelar pahlawan bagi Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Mantan presiden ke 4 itu dinilai memiliki jasa yang besar untuk bangsa Indonesia.
Setujukah anda?

Tapi kalau menurut saya, sepertinya hal ini harus dipertimbangkan dan difikirkan lagi. Karena bagaimanapun juga pahlawan adalah orang yang berjasa besar bagi bangsa dan negara, masalahnya seberapa besarkah jasa Gus Dur untuk negara ini...